Sabtu, 24 Juni 2017

MOTIVASI: bagaimana melihat dari kaca mata orang lain

hai, pagi blogger; salam,. pagi pagi ini aku mau share sedikit motivasi nih, sebenarnya ini kemaren tugas untuk sharing juga si di presentasi bulanan, tapi gak papa yaa sekalian aku share disini heehe,, oke cekidott...

Team, pasti nya di bentuk untuk mencapai satu tujuan,
Namun dalam satu team, pastinya terdiri dari beberapa orang, yang memiliki karakteristik dan cara pikir yang berbeda.

Seperti yang orang katakan, banyak jalan menuju Roma, nah biasanya dalam sebuah anggota tim juga memiliki cara yang berbeda beda dalam menjalani proses hingga ke tujuannya.
Terlepas dari kemampuan diri kita, bekerja dalam team tentunya memerlukan kemampuan dari orang lain juga. Karena tentu kita tidak mungkin melakukan semuanya sendiri;

Bayangkan jika dalam permainan sepak bola, yang bermain hanya striker tanpa pertahanan; atau hanya back dan gelandang; atau mungkin hanya keeper saja. Pasti pertandingan berjalan aneh; entah team itu rapuh, atau tidak bisa menyerang sama sekali, atau bahkan tidak bisa bermain sama sekali. Nah berarti tentunya kita memerlukan orang lain

Pencapaian tujuan tidak bisa di katakan, “karena cara saya maka berhasil”, tentunya apa yang di lakukan anggota team kita, baik itu benar atau salah, juga mempengaruhi kita dan sekitar kita dalam proses pencapaian tujuan.

Dalam bekerja sama dengan orang lain, pasti ditemukan beberapa, mungkin banyak atau bahkan semua hal yang berbeda dengan diri kita.

Hal hal berbeda tersebut, mungkin sering kita pandang sebagai hambatan kita, atau mungkin menambah masalah baru, padahal bisa saja hal tersebut adalah cara rekan kita membantu team untuk mencapai tujuan tersebut; tetapi kita tidak sadar, karena kita hanya berpikir dengan cara yang menurut kita benar, tanpa melihat dari sudut pandang rekan kita.

Nah hal ini yang akan kita bahas mengenai;

Bagaimana melihat sesuatu dari kaca mata orang lain

1.       1. Berfikir terbuka terhadap diri sendiri dan orang lain.

Sebelum memulai, baiknya kita memahami bagaimana berpikir terbuka;
Berpikir terbuka adalah keterbukaan terhadap gagasan baru. Keterbukaan pikiran berhubungan dengan cara orang mendekati pandangan dan pengetahuan orang lain, dan menghubungkan keyakinan bahwa orang lain boleh bebas mengekspresikan pandangan mereka dan bahwa nilai pandangan orang lain harus dikenali.
simple nya sih,
ada pendapat orang lain, lalu kita bisa berpikir dengan cara berpikir mereka

Klo pendapat mereka salah, atau ngga seperti kenyataan nya..
ya kita sampaikan kesalahan itu, dengan gabungan pemikiran mereka dan pemikiran kita..
jangan di bantah cm dengan pemikiran kita saja..

Karena semua sudut pandang punya sisi positif dan negatif..
termasuk sudut pandang kita sendiri..

maka itu dampak seseorang yang menganggap dirinya sebagai orang yang berpikir terbuka, maka ia harus mengkaji pandangan secara kritis dengan menggunakan akal sehat dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya sebelum menerima dan mempercayai suatu hal sebagai sesuatu yang benar.
Terkadang, Berfikir terbuka merupakan sarana terpenting untuk perasaan dan dapat menguatkan kepribadian kita. Bukankah dengan menerima alasan-alasan yang yang masuk akal akan membuat kita memahami orang lain. Selanjutnya Jika anda telah berpikir secara terbuka tentu anda akan mulai berfikir secara menyeluh, melihat segala sesuatu dari berbagai sudut, bukan menatap permasalahan dari satu sisi. Contoh kecil seseorang diceramahi oleh atasan gara-gara terlambat menyelesaikan tugas presentasi proyek, waktu yang diberikan selama dua minggu, banyak kegiatan yang harus anda selesaikan dalam dua minggu itu, tiba-tiba waktu penyerahan bahan presentasi sudah tiba. Tidak ayal lagi tentu atasan anda marah-marah, lalu apa yang terjadi anda mengumpat sendiri dalam hati menyalahkan atasan karna ia marah-marah. Tetapi apakah anda sudah memahami kepentingansi atasan tadi?Mungkin presentasi yang anda buat itu sangat dibutuhkannya sehingga ia memarahi anda karna tidak bisa ia terima tepat waktu. Ketahuilah bahwa kepentingan orang lain juga akan mempengaruhi sikap dan karakter manusia itu sendiri. Lihatlah secara menyeluruh!

1.       2. Memproyeksikan diri kita sebagai/ dalam persepsi orang lain
Seseorang akan paham sesuatu, hanya ketika orang tersebut sudah melalui hal itu. Cukup sulit menebak- nebak apa yang akan dilakukan atau yang dibutuhkan jika kita tidak pernah ada dalam situasi itu. Terkadang hal tersebut yang membedakan cara orang dalam menghadapi situasi.
Tetapi untuk bisa melihat dari cara pandang orang lain, kita harus bisa memproyeksikan kita sebagai orang lain; contoh kecil seperti seorang inventor pasti harus bisa mengetahui apa yang orang lain perlukan supaya bisa berguna dan menciptakan satu alat khusus, mungkin seorang inventor memproyeksikan dirinya sebagai ibu rumah tangga, sehingga bisa menemukan alat bantu masak, atau sebagai pekerja bangunan untuk bisa menemukan alat yang membantu menangkat berat. Atau contoh lain, seorang seller, pasti bisa menjadi penjual yang sukses, kalau dia bisa memproyeksikan dirinya sebagai pembeli, karena dia tahu apa yang dicari pembelinya, sehingga dia paham apa yang harus dia tawarkan; seperti mungkin promo harga murah; jaminan garansi keamanan; atau mungkin bentuk yang unik sehingga meningkatkan prestise si pembeli.

Hal hal tersebut dapat diketahui kalau kita mau keluar dari pikiran diri kita, dan mau memproyeksikan sebagai persepsi orang lain.

1.      3.  Avoid complaints and defensiveness (Hindari keluhan dan pembelaan diri)

Biasanya kita sulit melihat cara orang lain, karena kita sudah membentengi diri kita sendiri dengan cara pikir kita yang sudah menjadi standar benar menurut kita. Padahal, persepsi seseorang dalam satu hal bisa berbeda tetapi belum tentu salah, bisa jadi kita melihat benar dari sisi yang berbeda.
Nah, dalam memulai untuk memahami cara pandang orang lain, ada baiknya kita tidak langsung mengeluh saat menemukan cara pandang yang berbeda, karena keluhan membuat kita membatasi pikiran kita, bahwa secara tak sadar kita menyatakan tak mampu dan tidak bisa menerima hal baru selain yang ada sekarang pada kita. Kalau kita sudah memulai dengan keluhan, sudah pasti kebelakangnya kita tidak akan mau menerima pandangan yang berbeda.

Lalu baiknya kita juga menghindari sifat defensive; pembelaan diri juga menjadi benteng diri kita dari setiap masukan yang mungkin berharga bagi kita, yang di beri orang lain, karena kita merasa kita sudah benar dan rigid, tidak bisa diubah… bagaimana kita bisa memahami dan melihat sesuatu dari kaca mata yang lain, kalau kita sendiri sudah menolak untuk membuka pikiran dan tidak mempertimbangkan pandangan orang lain. 

1.      4.  Bersabar
Saat memahami cara pikir orang lain, pasti banyak sekali hal yang bertentangan, biasanya sering hal tersebut menguji emosi kita, nah, dalam hal tersebut tentunya kita memerlukan kesabaran.
Apa itu bersabar? Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh, dan sikap ini merupakan satu bentuk kemampuan mengendalikan diri yang bernilai tinggi serta mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya.
Seperti ada pepatah yang bilang, “patience is virtue”; biasanya buah dari kesabaran, kita banyak belajar bukan Cuma belajar dari hasil yang terjadi, tapi juga makin belajar di diri kita, mengembangkan diri kita supaya bisa menerima dan makin mentoleransi perbedaan sekitar, yang mungkin tidak sesuai dengan cara kita. Jadi akhirnya kita paham bagaimana orang lain berlaku, yang akhirnya kembali ke tahap open minded tadi; akhirnya mungkin kita bisa jadi menerima hal baru atau membentuk hal baru bagi orang lain.

1.       5. Empati

Definisi ini saya kutip dari Chris Voss dalam bukunya “Never Split the Difference”, menurut dia Empati adalah Kemampuan untuk mengenali persepsi, emosi dan perasaan orang lain dan setelah itu mengutarakannya.
Jika kita bisa memahami perasaan orang lain, mengenai suatu hal tertentu, maka kita bisa merasakan itu sebagai diri kita
Dengan begitu, kita mungkin bisa memahami apa yang menjadi persepsi orang tersebut.
Biasanya, beberapa hal berikut dapat membantu kita bisa lebih berempati dan mengenali persepsi seseorang, yaitu:
·         Membaca bahasa tubuh; (seperti gerakan tangan, mimic muka)
·         Menginterpretasikan intonasi suara
·         Bertanya langsung kepada lawan bicara; mengenai apa pendapat nya terhadap situasi tertentu


nnah bagaimana? mungkin agak sulit ya mengaplikasikannya, tapi siapa tahu bermanfaat kalau dicoba; baiklah silahkan mengaplikasikannya dalam diri kita ;D